Palembang – Peringatan Hari Ibu di rumah Dinas Wali Kota Palembang pada Rabu (20/12/2023) pagi, berlangsung dengan khidmat dan haru.
Pasalnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang, Ratu Dewa baru saja kehilangan ibunda tercinta yang wafat pada Minggu, (17/12/2023) lalu.
Video singkat dari Almh. Zalifah Binti Samsudin, saat memberikan pesan moral membuat semua yang hadir termasuk Pj Wali Kota Palembang, Ratu Dewa terharu.
Beberapa di hadirin antaranya bahkan tidak dapat menahan tangisnya, sementara yang lain terlihat berkaca-kaca.
Dalam pesannya yang sarat makna, almarhumah berpesan agar tetap rendah hati, tidak sombong, dan konsisten dalam menjalankan ibadah salat.
Saat memberikan sambutan, Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa mengungkapkan bahwa kesuksesannya tidak lepas dari doa ibunya.
“Ketika saya diwisuda, dan kuncir topi toga diarahkan ke sebelah kiri, ibu saya berbisik, ‘Semoga engkau, anakku, menjadi salah satu yang sukses.’ Pada waktu itu yang hadir adalah bupati, dan alhamdulillah, doa ibu saya terkabulkan,” ujar Ratu Dewa.
Dewa juga memberikan pesan bahwa doa dan kasih sayang orang tua tidak dapat diukur dengan apa pun.
“Saya berpesan kepada kita semua yang masih memiliki kedua orang tua, agar bisa merawat dan mencintainya. Karena berkat doa merekalah kita bisa sukses. Ibu itu pintu surga kita jadi bahagiakan ibu, bahagiakan orang tua kita,” katanya.
Dewa juga menyampaikan, di momen Peringatan Hari Ibu, ia berharap kepada seluruh perempuan di Kota Palembang agar terus meningkatkan kapasitas, kompetensi, dan prestasi, serta berani bersuara untuk menentukan arah kebijakan dan tujuan negara.
“Perempuan harus bersatu, saling membantu, dan saling menginspirasi,” kata Dewa pula.
Sementara itu, Pj Ketua TP PKK Kota Palembang, Dewi Sastriani SAg, menyebut peran ibu dalam suatu keluarga sangat luar biasa.
“Ibu itu salah satu fondasi di rumah tangga. Jadi, peran ibu itu sangat luar biasa,” ujarnya.
Tahun ini, sambung dia, Hari Ibu di Palembang mengambil tema “Perempuan Berdaya, Perempuan Peduli untuk Generasi Cerdas yang Bebas Stunting.”
“Kita harapkan perempuan masa kini bukan hanya sukses di karirnya tapi juga peduli dengan anak-anak agar memiliki generasi yang cerdas yang bebas stunting,” ujar Dewi.
Dewi menambahkan, perempuan kini sudah bisa berkarir di segala bidang.
“Namun memang, dimanapun berada perempuan tidak boleh melupakan kodratnya yang menyandang sebagai istri, ibu rumah tangga, dan makhluk sosial. Harus seimbang antara karir dan rumah tangga.”
Saat ini lanjut perempuan kelahiran Lahat, 19 September 1972, keberadaan perempuan sudah sangat maju.
“Namun, walau demikian kita tetap menghargai laki-laki, kita bisa duduk bersama berbuat untuk sebaik mungkin. Apalagi saya sebagai istri harus tetap memotivasi suami, memberikan dukungan positif dan mendoakan, karena kesuksesan laki-laki ada istri di belakangnya,” ungkapnya.