Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, menggali potensi wisata yang berada di Kawasan 0 KM Merauke, Papua Selatan, sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan.
Menparekraf Sandiga dalam kunjungan kerjanya ke Kawasan KM 0 Merauke di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota, Papua Selatan, Selasa (8/10/2024), mengatakan Titik 0 Merauke merupakan titik batas paling timur Indonesia. Kawasan ini merupakan satu di antara destinasi wisata Papua yang bisa dikunjungi wisatawan ketika berada di Merauke.
“Kalau jadi orang Indonesia yang penuh nasionalisme, maka harus ke Merauke di Distrik Sota,” kata Menparekraf Sandiaga.
Kawasan Titik Nol ini memiliki daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung dan mengenal lebih jauh cross border tourism atau kegiatan pariwisata di daerah pariwisata yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini (PNG).
“Kami akan menyiapkan sertifikat untuk warga negara Indonesia maupun wisman yang datang ke Titik Nol ini, sebagai tanda mereka pernah mengunjungi KM 0 di Distrik Sota di Kabupaten Merauke,” kata Sandiaga.
Menurut Menparekraf, Titik Nol Merauke ini juga layak dijadikan destinasi sports tourism. Menparekraf berencana menginisiasi event triathlon berskala nasional.
“Jadi sepedanya dari Merauke 77/79 kilometer ke sini, lalu berlari sekitar 7,9 kilometer. Bisa ada dua opsi kita kembali dengan menggunakan kendaraan atau bersepeda kembali ke Merauke. Jadi nanti kami rancang, mudah-mudahan pada November 2024 sebelum selesai akhir tahun ini bisa kita selenggarakan, ini sangat menarik kalau saya lihat apalagi infrastrukturnya sudah terbangun seperti ini,” kata Menparekraf Sandiaga.
Untuk menuju ke KM 0 Merauke ini wisatawan akan melewati mulusnya jalan Trans Papua, dan melewati hamparan Taman Nasional Wasur. Taman ini luasnya mencapai 431.425 hektare. Saking luasnya taman tersebut, hampir setengah perjalanan darat menuju PLBN Sota membelah hutan basah terluas di Bumi Papua itu.
Di PLBN Sota juga terdapat sejumlah kios yang menjajakan produk ekonomi kreatif khas, mulai dari makanan dan minuman hingga kerajinan khas setempat.
Di area PLBN Sota, wisatawan juga bisa melihat rumah semut yang tingginya mencapai lebih dari dua meter.
Kepala PLBN Sota Ni Luh Puspa Jayaningsih, berharap PLBN Sota bisa menjadi tempat diselenggarakannya event-event wisata, sehingga bisa menarik kunjungan wisatawan.
“Kami sering mengundang teman-teman dari PNG kalau ada acara 17 Agustus, mereka juga jika ada acara independence day juga mengundang kami,” kata Luh.
Hadir mendampingi Menparekraf, Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu Strategis Kemenparekrat/ Baparekraf, Brigjen TNI Ario Prawiseso.