Kawasan wisata alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu,
baik darat maupun perairan, dengan fungsi sebagai kawasan
pengawetan keragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta
ekosistem. Kegiatan wisata alam adalah kegiatan rekreasi dan
pariwisata, pendidikan, penelitian, kebudayaan dan cinta alam.
Seperti yang ada di Kota Palembang yaitu Hutan Taman Wisata Alam Punti Kayu
yang memiliki luas 39,9 hetar ini memiliki banyak manfaat bagi masyarakat kota, masyarakat dapat belajar mengenal flora dan fauna juga berkreasi di Punti Kayu.
Pengelola Taman Wisata Alam Punti Kayu juga melaksanakan
fungsinya sebagai sarana edukasi dengan mengadakan berbagai kegiatan
seperti program penanaman pohon, pengamatan satwa dan wisata anak cerdas.
Hal tersebut dilakukan untuk memperkenalkan anak-anak dengan kekayaan
flora dan fauna yang ada di Indonesia dan dimiliki di Taman Wisata Punti
Kayu sehingga tumbuh rasa kepedulian dalam diri anak-anak untuk terus
menjaga dan melestarikan alam.
Taman Wisata Alam Punti Kayu berfungsi sebagai sarana edukasi dengan mengadakan berbagai program seperti program penanaman pohon, pengamatan satwa, dan wisata anak cerdas.

Hal ini dilakukan untuk mengajarkan anak-anak tentang kekayaan.
Taman Wisata Punti memiliki flora dan fauna asli Indonesia
kaya sehingga anak-anak menjadi lebih peduli untuk terus
melestarikan dan mempertahankan alam.
Seperti yang dilakukan oleh Dayat yang mengajak keluarganya berwisata ke Punti kayu mengatakn bahwa sengaja mengajak anak-anak ke Punti Kayu untuk mengenal alam secara langsung.
“Sengaja mengajak anak-anak kesini biar bisa belajar tentang alam tentang cara melindungi alam,” ujarnya.
Lanjutnya bahwa Taman Wisata Alam Punti Kayu dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar pada materi pembelajaran flora dan fauna dan anak-anaknya akan
jauh lebih paham dan jelas kalau anak didik melihat langsung flora dan fauna
dalam proses pembelajaran.
“mereka belum pernah mempelajari flora dan fauna atau punti kayu itu
sendiri selama proses pembelajaran berlangsung selama ini bahkan
menurut mereka manfaat punti kayu itu tidak ada melainkan hanya menjadi
tempat wisata masyarakat saja,” ungkapnya.
Bukan hanya itu saja, TWA Punti Kayu menjaga iklim seimbang di seluruh ekosistem dengan menyerap karbon dioksida melalui proses fotosintesis.
“Sebagai Taman Wisata Alam, Punti Kayu memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui penyediaan rekreasi alam, pendidikan, penelitian, dan pelestarian budaya,” ujar Kepala Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel Ujang Wisnu Barata.
Selain dapat berkeliling hutan wisata ini masyarkat juga bisa meniikmati waterpark, kebun binatang, bermain outbound hingga jembatan gantung maupun replika ikon dunia.
Dengan adanya masyarakat yang berkunjung ke Punti Kayu ternyata cukup berdampak pada ekonomi masyarkat, karena didalam tersebut ada beberapa pedagang yang berjualan minuman dan makanan.
Minuman dan makanan yang dijajakan pun beragam harga nya mulai dari air mineral seharga Rp 5 Ribu hiingga makanan nasi goreng dengan harga Rp 20 Ribu.
“Sudah lama saya berjualan disini, syukurnya kalau hari libur dan ramai pengunjung bisa mendapatkan uang yang banyak,” kata salah satu pedagang di TWA Punti Kayu.