PALEMBANG – Gubernur Sumsel H Herman Deru membuka Rakerda ke VII REI Sumsel dengan tema “Peran serta REI dalam mengatasi Backlog Perumahan di Sumsel” bertempat di Hotel Novotel Palembang, Rabu (24/5).
“Kita tau Sumsel kurang terhadap Backlog itu masih sekitar 400 ribu. Kalau kita hanya berharap dari perorangan itu membangun sendiri kapan selesai sedangkan pertumbuhan masyarakat terus bertambah jumlah banyak, maka kita harap REI dibantu oleh Developer akan mempersempit itu,” katanya.
Untuk itu, Herman Deru ingin melalui Rakerda ke VII REI ini harus membuahkan hasil yang tidak hanya melahirkan rekomendasi-rekomendasi yang bersifat internal tapi harus menjadi perizin bagi pemerintah atupun konsumen.
“Jadi Rakerda yang betul-betul menghasilkan prodak rekomendasi tiga arah, internal ke pemerintah juga terhadap konsumen itu sendiri,” ungkapnya.
Herman Deru mengatakan backlog di Sumsel cukup tinggi. Begitu banyak inovasi dan improvisasi dari pemerintah pusat dan DPP REI untuk dapat menigkatkan pertumbuhan rumah ini, bahkan sampai tadi ada bank tanah.
“Saya menambahkan saja perlunya ada literasi di lapangan. Selama ini banyak dizona nyaman dimana menyewa untuk tidak membeli,” terangnya.
Namun menurut Herman Deru REI sudah cukup matang untuk menghadapi fluktuasi yang sangat dinamis seperti ekonomi dan stabilitas politik. Apalagi baru saja melewati dari Covid-19 dimana saat ini masa pandemi menuju endemi.
“Mudah-mudahan ini kabar baik agar lebih bersemangat meskipun persaingan dilapangan semakin tinggi. Tapi saya yakin persiangan di dunia develover ini sudah sangat jelih,” katanya.
Herman Deru mengajak REI agar setiap perumahan untuk diajak menanam komoditas yang mempengaruhi inflasi seperti cabe, tomat dan lainnya. Hal ini juga untuk merubah mindset tadinya membeli menjadi penghasil.
“Saya harap REI juga dapat mensosialisasikan untuk merubah pola pikir masyarakat dari membeli menjadi penghasil,”tutupnya.
Sementara itu, Ketua DPD REI Sumsel, mengatakan Rakerda ke VII REI merupakan agenda tahunan. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat mengeluarkan pokok-pokok pikiran dalam kontribusi pembangunan daerah Sumsel khususnya Nasional.
Dia menyebutkan sampai saat ini DPD REI memiliki kurang lebih 350 pengembang yang tersebar di 17 Kabupaten/Kota. Artinya setiap peningkatan jumlah menandakan isensitas pembangunan di Sumsel meningkat baik yang bersubsidi ataupun komersil.
“Iklim usaha yang kondusif merupakan daya dukung bagi para pengembang. Hal ini membuktikan pemerintah daerah sangat mendukung kinerja kami,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan siap merepon setiap pembahasan- pembahasan yang terjadi, sebab hal tersebut merupakan modal dasar bagi REI.
“Selain agenda tahunan tapi juga Rakerda VII ini sebagai evaluasi dalam kinerja kedepan sehingga dapat mengatasi backlog sehingga memberikan kesejahteraan masyarakat serta peningkatakan perekonomian,” tutupnya.