PALEMBANG – Gubernur Sumsel Herman Deru melakukan Kunjungan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Ir. H. Mochamad Basuki Hadi Moeljono, dan Duta Besar Australia untuk Indonesia HE. Penny Williams PSM, dalam rangka peninjauan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Sungai Selayur, Kamis (10/10) pagi.
Adapun kegiatan kunjungan bersama itu meliputi mendengarkan penjelasan dari Dinas PUPR Kota Palembang/Balai PPW Sumsel/CPMU Palembang City Sanitation Project (PCSP) dilanjutkan dengan pengambilan sampel air limbah, photo ops.
Usai melakukan peninjauan Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengatakan sangat berterimakasih kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR serta pemerintah Australia yang sudah begitu perhatian dengan sanitasi di Kota Palembang, Sumsel.
Menurutnya kerjasama ini bukan soal konstruksi saja namun berkaitan erat dengan hubungan baik kedua negara. Sedangkan bagi Pemprov ini tentu menjadi beban yang positif agar Pemprov dan Pemkot dapat berbuat yang lebih baik kedepannya.
Menurutnya keberadaan IPAL ini akan mengedukasi masyarakat secara terus menerus untuk hidup sehat, bersih dan bebas stunting.
“Investasi ini begitu besar, Pemprov dan Pemkot punya tanggungjawab soal sambungannya. Makanya rekan media kita harap ikut berperan mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya sanitasi dan kesehatan,” jelasnya usai meninjau IPAL.
Sementara itu Menteri PUPR Ir. H. Mochamad Basuki Hadi Moeljono mengatakan bahwa proyek instalasi pengolahan air limbah ini akan mengolah limbah-limbah dari wc, rumah tangga, perkantoran, komersil seperti restoran dan lainnya melalui sistem pipa.
Menurutnya IPAL Sei Selayur ini hanya satu dari sanitasi modern di Indonesia selain di Makasar DKI Jakarta dan Pekan Baru dan sebentar lagi Jambi.
“Ini gunanya untuk mengajak kita untuk kedepannya memperbaiki lingkungan, memelihara lingkungan. Setelah diolah airnya jauh lebih jernih dari sungai dimanapun bahkan PH nya saja 6.9. Dan yang tersisa hanya bakteri ecoli serta tidak ada baunya,” jelasnya.
Dalam pembangunan IPAL di Palembang, kata dia, pihaknya berkolaborasi dengan pemerintah Australia melalui Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur. Tak main-main, investasi yang ditanamkan untuk IPAL ini mencapai lebih dari Rp1,2 triliun. Dimana Australia memberikan hibah sebesar Rp600 miliar dan APBN dari Kementerian PUPR sendiri menganggarkan Rp640 miliar untuk pipa distribusi, transmisi arteri dan tersiernya.
“Kemudian untuk pembebasan lahan seluas 5,8 hektar dan juga sambungan rumahnya menggunakan APBD dari Kota Palembang dan Provinsi Sumatra Selatan,” jelasnya.
Lebih jauh Ia mengatakan investasi yang tak sedikit ini hendaknya dapat dimanfaatkan maayarakat dengan maksimal. Untuk itu Iapun meminta Pemprov dan Pemkot serta rekan media untuk bersama-sama mensosialisasikan ini ke masyarakat.
“Terimakasih untuk Australia yang telah memberikan hibah ini juga Pak Gubernur dan Walikota Palembang yang telah bekerjasama dengan baik. Mudah-mudahan ini mempererat hubungan ekonomis strategis kedua negara,” jelasnya.
Di tempat yang sama Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams PSM mengatakan proyek setara 160 juta dolar Australia yang didanai Australia dan Indonesia ini akan menyediakan 8.000 sambungan rumah dan memberiman manfaat bagi 40.000 orang pada tahap awal. Setelah tahap selanjutnya selesai, 21.700 sambungan rumah akan dibuat dan memberiman manfaat bagi 100.000 orang.
“Kami sangat senang menyampaikan bahwa pembangunan instalasi pengolahan air limbah telah berjakan baik sejak dimulai bukan November 2022 dan saat ini telah selesai,” ujarnya.
Menurutnya ini adalah pencapaian yang luar biasa. Dimana akses terhadap sanitasi yang lebih baik akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Palembang dan akan membantu memperbaiki lingkungan sekitar.